Senin, 14 September 2009

40 Hari Mbah Surip - WS Rendra Diperingati dengan Musikalisasi dan Puisi

PEMALANG (wartapantura) – Kawula muda pecinta seni di Pemalang punya cara tersendiri dalam mengekspresikan kepedulian dan rasa cinta terhadap tokoh idolanya. Untuk memperingati 40 hari meninggalnya Mbah Surip dan WS Rendra, mereka menggelar musikalisasi dan pembacaan puisi di pelataran parkir pusat perbelanjaan Sirandu Mall mulai pukul 14.30 hingga rampung menjelang magrib, Minggu (13/9) lalu. Acara tersebut diprakarsai bareng Komunitas Seni Lintang Kemukus dan LSM Forum Lintas Pelaku Pemberdayaan Masyarakat (FLPPM), pagelarannya sendiri dikreativi Teater Awam Pemalang, yang menyajikan satu kreasi fragmen yang cukup teatrikal menyangkut kehidupan fana yang sempat dialami kedua tokoh seniman tersebut semasa hidupnya.

Semasa hidupnya Mbah Surip dan WS Rendra bukan sosok asing bagi kawula muda Pemalang. Meski sekarang telah meninggal, karya-karya mereka terasa abadi tak terlupakan. Tak heran jika kawula muda mengekspresikannya dalam kreasi musik dan bait-bait puisi yang mendapat sambutan hangat ratusan pengunjung yang berjubel. Seolah mereka ingin menyaksikan kembali penampilan Mbah Surip dengan gaya khasnya maupun WS Rendra saat membawakan puisi-puisinya. Dan perlu diakui ternyata, pengunjung pun larut dalam satu penerjemahan nilai bahwa puisi demi puisi yang disajikan terasa hidup serta ada. Dan mereka pun terbawa dalam keceriaan tembang kondang Mbah Surip, ‘Tak gendong kemana mana.. .!’ dengan pemungkas kata : I love You fuuuuuul....! yang dibawakan penyanyi cilik Revo dengan gaya lucu dan lugas tanpa beban.

Acara ‘matangpuluh dina’ meninggalnya Mbah Surip dan WS Rendra diwarnai penampilan Andi Rustono membawakan puisi sosial yang menggelitik. Tokoh LSM yang identik dengan sebutan aktivis demo itu menyampaikan gugatan sosialnya melalui puisi yang berbicara tentang ketidakadilan. Selain komunitas seni Lintang Kemukus, teater Awam dan FLP, gelar acara juga mendapat dukungan sederet kelompok seni musik Pemalang. Diantaranya teater Lumbung Rasta dan beberapa kelompok musik seperti Pomerasta, Blue One, Cold Wars, Lembayung, Pop Ice, Romantic Freak, Sedengan, Forever N Never, Statis Cool dan Devils Bad. Nampak menyaksikan di sela pengunjung pemerhati sosial dan praktisi hukum Ivan Barichsanuddin, SH serta Drs Santoso, MM, MSi, mantan Sekda yang juga wakil rakyat dari Partai Golkar Pemalang. (ruslan nolowijoyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Administrator

Ruslan Nolowijoyo Hengky Kik

My News Feed

Related Websites

 

Warta Pantura. Copyright 2009 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Hengky Scootman Converted into Blogger Template by Scootman